Kamis, 03 April 2014

Sejarah komputer

Komputer berasal dari kata
compute yang artinya menghitung.
Komputer adalah alat yang dipakai
untuk mengolah data menurut
prosedur komputer semula

dipergunakan untuk menggambarkan
orang yang perkerjaannya melakukan
perhitungan aritmatika, dengan atau
tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini
kemudian dipindahkan kepada mesin
itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan
informasi hampir eksklusif
berhubungan dengan masalah
aritmatika, tetapi komputer modern
dipakai untuk banyak tugas yang tidak
berhubungan dengan matematika yang
telah dirumuskan, atau dapat
diartikan bahwa komputer di zaman
modern artinya adalah serangkai
mesin elektronik yang dapat
bekerjasama serta membentuk sebuah
sistem kerja. Dalam definisi seperti
itu terdapat alat seperti slide rule,
jenis kalkulator mekanik mulai dari
abakus dan seterusnya, sampai semua
komputer elektronik yang
kontemporer. Istilah lebih baik yang
cocok untuk arti luas seperti
komputer adalah yang memproses
informasi atau sistem pengolah
informasi.
Abacus, yang muncul sekitar
5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan
masih digunakan di beberapa tempat
hingga saat ini, dapat dianggap
sebagai awal mula mesin komputasi.
Alat ini memungkinkan penggunanya
untuk melakukan perhitungan
menggunakan biji-bijian geser yang
diatur pada sebuh rak. Para pedagang
di masa itu menggunakan abacus
untuk menghitung transaksi
perdagangan. Seiring dengan
munculnya pensil dan kertas,
terutama di Eropa, abacus kehilangan
popularitasnya.
Setelah hampir 12 abad,
muncul penemuan lain dalam hal mesin
komputasi. Pada tahun 1642, Blaise
Pascal (1623-1662), yang pada waktu
itu berumur 18 tahun, menemukan apa
yang ia sebut sebagai kalkulator roda
numerik (numerical wheel calculator)
untuk membantu ayahnya melakukan
perhitungan pajak. Kotak persegi
kuningan ini yang dinamakan
Pascaline, menggunakan delapan roda
putar bergerigi untuk menjumlahkan
bilangan hingga delapan digit. Alat ini
merupakan alat penghitung bilangan
berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini
adalah hanya terbataas untuk
melakukan penjumlahan.
Tahun 1694, seorang
matematikawan dan filsuf Jerman,
Gottfred Wilhem von Leibniz
(1646-1716) memperbaiki Pascaline
dengan membuat mesin yang dapat
mengalikan. Sama seperti
pendahulunya, alat mekanik ini
bekerja dengan menggunakan roda-
roda gerigi. Dengan mempelajari
catatan dan gambar-gambar yang
dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat
menyempurnakan alatnya. Barulah
pada tahun 1820, kalkulator mekanik
mulai populer. Charles Xavier Thomas
de Colmar menemukan mesin yang
dapat melakukan empat fungsi
aritmatik dasar. Kalkulator mekanik
Colmar, arithometer,
mempresentasikan pendekatan yang
lebih praktis dalam kalkulasi karena
alat tersebut dapat melakukan
penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian. Dengan
kemampuannya, arithometer banyak
dipergunakan hingga masa Perang
Dunia I.
Bersama-sama dengan Pascal dan
Leibniz, Colmar membantu membangun
era komputasi mekanikal.
Cr : kimwenny.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar