Kamis, 03 April 2014

Sistem ekskresi ginjal

Manusia memiliki sepasang ginjal yang
terletak di rongga perut sebelah
kanan dan kiri ruas tulang belakang.
Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi
dari ginjal sebelah kanan. Itu karena
di atas ginjal sebelah kanan terdapat
hati yang berukuran besar.
 Bentuk
ginjal seperti biji kacang berwarna
merah keunguan dengan panjang
sekitar 10 cm dan berat sekitar 200
gram. Ginjal dibungkus oleh semacam
selaput tipis yang disebut ‘kapsul’.
Fungsi ginjal:
(Selengkapnya baca artikel
tentang 10 Fungsi Ginjal)
Menyaring zat-zat
sisa metabolisme dari
dalam darah yang
dikeluarkan dalam
bentuk urin.
Mempertahankan dan
mengatur
keseimbangan air
dalam tubuh.
Menjaga tekanan
osmosis dengan cara
mengatur konsentrasi
garam dalam tubuh.
Mempertahankan
keseimbangan kadar
asam dan basa dengan
cara mengeluarkan
kelebihan asam atau
basa melalui urin.
Mengeluarkan sisa-
sisa metabolisme
seperti urea,
kreatinin, dan amonia
melalui urine.
Bagian-bagian ginjal:
(Selengkapnya baca artikel
tentang 20 Bagian-Bagian Ginjal)
1. Korteks(kulit ginjal) , terdapat
jutaan nefron yang terdiri dari
badan malphigi. Badan malphigi
tersusun atas glomerulus yang
diselubungi kapsula Bowman dan
tubulus(saluran) yang terdiri dari
tubulus kontortus proksimal,
tubulus kontortus distal, dan
tubulus kolektivus.
2. Medula(sumsum ginjal) , terdiri
atas beberapa badan berbentuk
kerucut(piramida). Di sini
terdapat lengkung henle yang
menghubungkan tubulus kontortus
proksimal dan tubulus kontortus
distal.
3. Rongga ginjal(pelvis) , merupakan
tempat bermuaranya tubulus yaitu
tempat penampungan urin
sementara yang akan dialirkan
menuju kandung kemih melalui
ureter dan dikeluarkan dari tubuh
melalui uretra.
Proses pembentukan urine dalam
bentuk skema :
Darah dari aorta menuju glomerulus
(filtrasi atau penyaringan) protein
tetap berada di pembuluh darah dan
terbentuk urin primer yang
mengandung air, garam, asam amino,
glukosa dan urea >>> tubulus
kontortus proksimal( reabsorpsi atau
penyerapan kembali) menyerap
glukosa, garam, air, dan asam amino.
Terbentuk urin sekunder yang
mengandung urea >>> tubulus
kontortus distal( augmentasi atau
pengeluaran zat) melepaskan zat-zat
yang tidak berguna atau berlebihan ke
dalam urin dan terbentuk urin
sebenarnya >>> tubulus kolektivus
>>> rongga ginjal >>> ureter >>>
kandung kemih >>> uretra >>> urine
keluar tubuh.
(untuk lebih jelasnya, lihat
selengkapnya dalam gambar bagian-
bagian dan anatomi ginjal)
Jadi, pembentukan urine dibagi
menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi
(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan
kembali), dan augmentasi
(pengeluaran zat).
Zat-zat yang terkandung dalam urin:
Air. Kurang lebih 95%.
Urea, asam urat, dan
amonia dan merupakan
sisa pembongkaran
protein.
Empedu yang
memberikan warna
kuning pada urine.
Garam.
Zat yang bersifat
racun atau berlebihan
lainnya.
Faktor yang memengaruhi jumlah
urine yang keluar :
1. Jumlah air yang diminum.
2. Banyaknya garam yang harus
dikeluarkan dari darah agar
osmosisnya seimbang.
3. Pengaruh hormon antidiuretik
(ADH) atau hormon vasopresin.
Yaitu hormon yang mengatur
kadar air dalam darah.
4. Iklim/musim/cuaca. Ketika musim
hujan(dingin) produksi urin
berlebihan, ketika musim kemarau
(panas) produksi urin berkurang.
5. Stimulus atau saraf.
Gangguan dan kelainan pada ginjal:
1. Uremia tertimbunnya urea dalam darah
sehingga mengakibatkan keracunan.
2. Albuminuria urine mengandung albumin(protein)
yang disebabkan oleh kerusakan pada
glomerulus.
3. Diabetes insipidus penyakit kekurangan hormon
vasopresin atau hormon antidiuretik
(ADH) yang mengakibatkan hilangnya
kemampuan mereabsorpsi cairan.
Akibatnya, penderita bisa
mengeluarkan urine berlimpah
mencapai 20 liter.
4. Diabetes melitus terdapat glukosa dalam urine. Terjadi
karena menurunnya hormon insulin
yang dihasilkan pankreas.
5. Nefritis gangguan pada ginjal karena infeksi
bakteri streptococcus sehingga
protein masuk ke dalam urine.
6. Batu ginjal adanya endapan garam kalsium di dalam
kantong kemih
7. Gagal ginjal ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan baik sehingga harus
dibantu dengan cuci darah atau
cangkok ginjal.
8. Hematuria urin mengandung darah karena adanya
kerusakan pada glomerulus.
Cr : hedisasrawan.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar